Beberapa hari yang lalu, gue dicurhatin sama temen gue, sebut saja namanya Adi, Adi ini adalah seorang cowo (YA IYALAH)
baru aja Adi putus dari pacarnya, sebut saja namanya Ella.
Awalnya gue cuma biasa aja waktu liat twitter si Adi sama Ella pada kompakan menggalau di timeline. Yah gue pikir wajar lah pasangan ABG (apalagi labil) saling sindir-menyidir via twitter gini.
"People changes, feeling changes" - @EllaFranda
Ga sampe semenit kemudian
"Tak ada yang berubah, jika kamu mau mengerti." - @AdiPotter
Semenit kemudian
"iya iya kamu yang selalu bener, puas sekarang???" - @EllaFranda
..1 menit...
..2 menit...
..3 menit...
..5 menit..
"Bukannya nyadar kesalahannya, malah tambah ngajak ribut!!!" -@AdiPotter
..1 menit...
..2 menit...
..5 menit...
..10 menit...
"Astaga.. What did i do? I'm sorry :(((((" - @AdiPotter
Sebenernya ... Sumpah gue ngakak baca timeline ini.. Apa-apaan ini labil banget nih si Adi.. :D
Setelah itu ga ada lagi lanjutan dari tweet Ella maupun Adi, sampe sekitar tengah malem muncul tweet begini.
"Lo harusnya bangga.. Ga semua cowo ingin maju, ingin sukses kayak gue... Lo harusnya bangga.." - @AdiPotter
"gue cuma ingin lo kasih waktu buat gue supaya bisa mengejar salah satu impian gue..." -@AdiPotter
"kalo gue dapet beasiswa ini, lo bisa banggain gue kan?" - @AdiPotter
5 menit kemudian
"astaga, ternyata tega bener lo unfollow gue....
Oh oke gue ngerti. Selain gue ngerti kalo Adi barusan diunfollow Ella, rupanya beasiswa ke Sydney ini yang jadi akar masalah hubungan Adi sama Ella.
Emang, temen gue yang satu ini maju banget pemikirannya, di saat yang lain pada ketakutan sama skripsi, Adi malah nambah-nambahin kesibukan bikin paper sebagai syarat untuk dapet beasiswa ke luar negeri. (sebagai sarjana yg belum kepikiran kuliah S-2, gue harusnya mencontoh dia ya! >,<)
Beberapa hari kemudian, gue janjian sama
Waktu ketemu Adi, gue udah tau banget tu kalo si Adi barusan menangis bombay semaleman, kantong matanya, yang emang udah item kayak panda itu, bengkak-bengkak kayak habis latian tinju.
"kenapa lo Di, Gue denger lagi ada masalah sama Ella ya?"
"Enggak cuma masalah biasa Nal, gue udah putus sama Ella.."
Dengan tatapan kosong, Adi menghela nafas panjang lalu terdiam sejenak.
"Gue udah ga tahan sama Ella yang engga bisa kasih gue waktu, ga bisa ngertiin bahwa saat ini gue sedang membangun masa depan gue, masa depan kita.."
"Ella makin sering ngajak berantem, selalu mempertanyakan rasa cinta gue ke dia.."
Sambil mulai menyalakan rokok, Adi menceritakan bagaimana pertemuan dia dan Ella yang terakhir.
(Pada suatu siang di kostan Adi)
"Yang, kamu ngerasa ga kita kok rasanya makin jauh ya.. Jujur aku seakan-akan mulai ga kenal kamu lagi.." ucap Ella datar.
"Apa yang? Ga salah denger nih aku?" jawab Adi sengit.
"Maaf banget yaa yang, aku ga bisa terus-terusan kayak gini.. Kamu sibuk banget, ngerjain skripsi, bikin paper, segunung kesibukan mengejar beasiswa.. Kapan
"maksudmu gimana sih yang? Aku kan saat ini sedang menyiapkan masa depan kita." jawab Adi masih dengan nada yang sengit.
"Kita? Masa depan kita? Bagaimana bisa kamu bilang kita? Hubungan kita selama ini lebih banyak tentang kamu, kamu, dan kamu..." balas Ella dengan mata yang mulai
"Kamu ngomong kayak gini, apa kamu pikir hidup ini tanpa perjuangan? Apa kamu pikir setelah aku lulus, aku siap untuk menjalani hidup sama kamu? Kamu harusnya lebih dewasa dong Yang!" sahut Adi.
"Aku gak tau, mungkin kamu dari keluarga orang kaya. Sedangkan aku dari keluarga pas-pasan yang harus berusaha keras agar bisa sukses.." lanjut Adi meyakinkan.
Mendengar perkataan Adi tersebut, Ella
Adi pun luluh, dengan air mata yg mulai meleleh di pelupuk matanya, Adi dengan lembut memeluk Ella dengan erat seakan tak ingin lepas selamanya..
"Adi, maafkan aku..." ucap Ella terbata-bata bercampur dengan isak tangis.
"Aku gak percaya ini akhirnya terjadi.. Kamu sadar gak sih kalo aku sangat sangat merindukan kamu yang dulu...
"Maafin aku Ella, aku lakukan ini semua untuk kita... Aku janji akan meperbaiki hubungan kita.. Please, aku hanya ingin menjadi orang yang bisa kamu banggakan..." ucap Adi penuh penyesalan.
"Adi.. Kapan kamu mengerti bila aku mencintaimu apa adanya? Kapan kamu mengerti bahwa yang aku butuhkan adalah kamu yg sekarang, bukan kamu di masa depan? Kapan kamu mengerti bahwa aku bangga sama kamu apa adanya? Kapan kamu berhenti pakai logika kamu?
Perlahan Ella melepaskan pelukan Adi, menggeser tubuhnya menjauh, serta membiarkan air matanya berlinang dan menjadi saksi bisu diantara keheningan di antara dua anak manusia yang (pernah) saling mencintai.
---------
Memang, kadang kala kita lupa bahwa hubungan kasih itu pakai hati, bukan melulu pakai logika. Karena yang awalnya menyatukan mereka adalah hati, bukan?
Saran gue, jangan sampe lo ngalamin apa yg dirasain Adi. Dia nyesel setengah mati sekarang, karna emang seringkali kita baru menyadari besarnya kasih seseorang justru pada saat dia telah tiada di sisi kita lagi..
Yogyakarta, Oktober 2012
Nb: username twitter diatas disamarkan, jadi ga usah disearch yah kak, kalaupun ternyata ada, itu cuma suatu kebetulan belaka. ;)
Tweet
ehm, wait ya Donal..
ReplyDeletemau konfirmasi sesuatu, sebenernya tuh nama cewe nya "Ella" atau "Nia"??
Selayang pandang, mata saya mencapati nama "Nia" di postingan. Segera dirubah saja kalo memang menyangkut privasi seseorang ;)
*tepat di bawah line (Pada suatu...)
aaaakkk... terima kasih kakak... hampir ketauan!! #ups :D
Deletehehe :) sama-sama ^^,
Delete